7 Cara Budidaya Ikan Bioflok Paling Mudah

2 min read

Budidaya ikan seringkali rentan dengan produktivitas yang minim dengan adanya faktor perubahan lingkungan sekitar budidaya. Ini membuat banyak lembaga dan peternak ikan mencari metode dan teknik baru yang bisa meningkatkan produktivitas budidaya. Salah satunya ialah dengan budidaya ikan bioflok.

Budidaya dengan teknik ini memang belum banyak digunakan. Padahal, ada banyak keuntungan dengan mengaplikasikan teknik satu ini. Di antaranya keuntungan yang bisa didapatkan ialah seperti penggunaan pakan yang lebih efisien, produktivitas tinggi, dan hemat air. Cari tahu pembahasan selengkapnya berikut:

Pengertian Budidaya Ikan Bioflok

Melakukan budidaya ikan bioflok berarti melakukan budidaya ikan menggunakan teknik yang bernama teknik bioflok. Penggunaan teknik ini pada dasarnya mengubah senyawa organik dan anorganik menjadi flok. Proses pengubahan senyawa ini memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan.

Sistem budidaya ini baru akan terbentuk apabila memenuhi empat komponen utama. Empat komponen ini adalah bakteri pengurai, oksigen, sumber karbon, serta bahan organik yang bisa didapatkan dari sisa pakan maupun kotoran ikan. Ketahui cara budidaya ini selengkapnya di pembahasan selanjutnya.

Cara Budidaya Bioflok

Dengan banyak manfaat yang diberikan, teknik budidaya ini terbilang cukup mudah. Lahan yang diperlukan pun juga tidak perlu terlalu besar. Tebarannya 100 ekor per meter kubik. Berikut ini adalah cara budidaya ikan bioflok yang diringkas dalam tujuh langkah:

TRENDING:  Peluang Usaha Rental PS 3 dan Cara Memulainya

1. Buat Bioflok

Kolam bioflok umumnya berbentuk bundar dengan diameter 2 meter. Peternak bisa membuat kolam bundar dengan model kolam terpal atau membeli kolam bundar full set sehingga tidak perlu merangkai sendiri. Namun, apabila ingin membuat kolam rangkaian, berikut ini langkah-langkahnya:

  • Gunakan besi untuk membuat anyaman kolam sesuai dengan panjang diameter kolam yakni 2 meter.
  • Kaitkan besi anyaman yang sudah dipotong sesuai ukuran satu sama lainnya. Peternak bisa menggunakan cincin besi untuk mengaitkannya.
  • Kunci anyaman besi menggunakan ikatan kawat hingga membentuk bundar.
  • Siapkan terpal sesuai dengan ukurannya dan jahit sesuai dengan rangka kolam yang dibuat.
  • Pasang terpal dan berikan lem atau seal untuk mencegah kebocoran.

2. Pasang Peralatan Bioflok

Ada beberapa peralatan yang diperlukan dalam budidaya ikan bioflok. Di antaranya ialah seperti filter saluran pemasukan, pompa, pipa pembuangan, selang aerator, serta blower 100 watt (untuk pemakaian 6 unit kolam). Semua alat kecuali blower, perlu dipasang pada setiap kolam ikan.

Pemasangan alat-alat ini dimaksudkan untuk membuat arah pengadukan berbentuk melingkar. Dengan arah pengadukan demikian, endapan kolam akan berada di bagian tengah kolam. Endapan inilah yang akan terus diaduk sehingga bahan organik yang dimasukkan dapat terurai dengan baik secara aerobik.

TRENDING:  Cara Budidaya Jahe Merah di Polybag Dengan Baik dan Benar

3. Siapkan Air Kolam

Meskipun kualitas air akan lebih baik dengan aplikasi teknik ini, bukan berarti air kolam tidak perlu dipersiapkan. Kualitas air umumnya menjadi penentu kualitas budidaya ikan, tidak terkecuali dengan budidaya ikan bioflok. Dengan demikian perkembangan mikroba kolam didominasi oleh bakteri baik.

Untuk mendapatkan air dengan kualitas baik, peternak bisa menggunakan suplemen organik cair seperti GDM. Ini merupakan suplemen cair yang mengandung banyak jenis bakteri yang baik untuk pertumbuhan flok dan ikan.

4. Pemilihan Benih

Untuk mendapatkan hasil panen terbaik, tentu diperlukan pengaplikasian kriteria dalam pemilihan benih. Kebanyakan kolam bioflok digunakan untuk jenis ikan lele dan nila. Untuk mendapatkan benih yang baik peternak harus mengetahui beberapa kriteria pemilihan benih ikan berikut ini:

  • Beli atau dapatkan benih dari pihak pembenihan yang sudah mengantongi sertifikasi. Ini akan memudahkan peternak untuk mendapatkan benih berkualitas tinggi dengan lebih mudah.
  • Pilih benih ikan yang tidak cacat dan bebas dari penyakit.
  • Seleksi benih dengan warna kulit yang mengkilap dan panjang kurang lebih mencapai 12 cm.
  • Usahakan untuk memilih benih dengan warna yang sama dengan berat per ikan mencapai 30 gram.
  • Untuk ikan nila akan lebih baik jika memilih benih mayoritas berjenis kelamin jantan.
TRENDING:  7 Kelebihan dan Kekurangan Digital Marketing untuk Menjalankan Bisnis

5. Tebar Benih

Agar survival rate mampu mencapai 90%, penebaran benih juga harus dilakukan dengan benar. Ada waktu tertentu yang dinilai baik untuk menebarkan benih di kolam. Adapun sebagai berikut langkah-langkah tebar benih untuk budidaya ikan bioflok selengkapnya:

  • Lakukan aklimatisasi atau penyesuaian media. Ini berguna untuk mencegah benih ikan stres karena adanya perbedaan kualitas air.
  • Siapkan ember atau bak dengan air kolam.
  • Larutkan 6 ml suplemen organik cair untuk membersihkan benih dari berbagai hama.
  • Biarkan selama 5 menit untuk mencegah ikan stress.
  • Jika sudah, pilih waktu pagi atau sore hari dan tebarkan benih secara perlahan ke kolam bioflok.

6. Beri Pakan

Pemberian makan ikan dilakukan setiap hari. Adapun makanan yang bisa diberikan ialah seperti ampas kelapa, pelet, atau sisa makanan. Untuk mengoptimalkan kualitas makanan, peternak bisa mencampurkan makanan dengan suplemen cair GDM.

7. Pantau dan Pelihara

Langkah terakhir adalah pemantauan dan pemeliharaan. Untuk memelihara kesehatan kolam diperlukan penggantian air kolam setiap 10 hari sekali. Lengkapi kebutuhan nutrisi ikan dengan pemberian suplemen cair setiap penggantian air kolam.

Itulah ulasan mengenai cara budidaya ikan bioflok yang mudah dan menawarkan banyak keuntungan. Panen ikan bioflok untuk jenis nila biasanya selama 4 sampai 6 bulan. Untuk memanen semua ikan, keringkan kolam untuk mempermudah panen.

Baca Juga: 8 Tips Memulai Usaha Fotocopy dan Peluangnya