Daftar isi Konten
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Pada Usaha Kecil Menengah
Setiap pelaku usaha pasti ingin mengetahui harga pokok produksi yang harus dikeluarkan saat memproduksi suatu produk. Hal ini karena mengetahui harga pokok produksi sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan memperoleh keuntungan yang optimal. Bagi usaha kecil menengah, menghitung harga pokok produksi bisa menjadi hal yang rumit dan membingungkan. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa cara menghitung harga pokok produksi yang mudah dan dapat diaplikasikan pada usaha kecil menengah.
Menghitung Bahan Baku
Bahan baku adalah elemen penting pada setiap proses produksi. Untuk menghitung harga pokok produksi, pertama-tama kita harus menghitung biaya bahan baku yang digunakan. Selain itu, diperlukan juga informasi mengenai jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Setelah itu, dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus sederhana yaitu Total Biaya Bahan Baku = Harga Satuan Bahan Baku x Jumlah Bahan Baku yang Digunakan.
Source bisnisukm.com
Menghitung Biaya Tenaga Kerja
Setelah menghitung biaya bahan baku, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya tenaga kerja yang digunakan pada setiap proses produksi. Biaya tenaga kerja bisa dihitung berdasarkan jumlah jam kerja yang dilakukan dan besaran upah per jam kerja. Rumus sederhana yang dapat digunakan adalah Total Biaya Tenaga Kerja = Upah Per Jam Kerja x Jumlah Jam Kerja yang Digunakan.
Source www.youtube.com
Menghitung Biaya Overhead
Selain bahan baku dan tenaga kerja, biaya overhead juga harus dipertimbangkan dalam menghitung harga pokok produksi. Biaya overhead terdiri dari berbagai komponen seperti biaya listrik, air, dan biaya penyusutan mesin. Untuk menghitung biaya overhead, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sederhana yaitu Total Biaya Overhead = (Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel) ÷ Jumlah Unit Produk.
Source sticko-go-blog.blogspot.com
Menghitung Harga Pokok Produksi
Setelah semua biaya yang dikeluarkan telah dihitung, langkah selanjutnya adalah menghitung harga pokok produksi. Harga pokok produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Rumus yang dapat digunakan adalah Harga Pokok Produksi = Total Biaya Bahan Baku + Total Biaya Tenaga Kerja + Total Biaya Overhead.
Source www.slideshare.net
Menentukan Harga Jual
Setelah harga pokok produksi telah diketahui, kita dapat menentukan harga jual yang tepat dengan menambahkan margin keuntungan yang diinginkan. Margin keuntungan yang diinginkan bisa bervariasi tergantung pada strategi bisnis yang diterapkan dan tingkat persaingan di pasar. Rumus sederhana yang dapat digunakan adalah Harga Jual = Harga Pokok Produksi + (Harga Pokok Produksi x Margin Keuntungan).
Source nadz.my
Mengambil Keputusan Bisnis
Menghitung harga pokok produksi tidak hanya membantu kita menentukan harga jual yang tepat, tetapi juga dapat menjadi acuan dalam mengambil keputusan bisnis. Misalnya, jika biaya overhead yang tinggi mengakibatkan harga pokok produksi menjadi tinggi, maka kita dapat mempertimbangkan untuk mencari solusi yang lebih efisien seperti menggunakan teknologi yang lebih canggih atau memperbaiki proses produksi.
Source www.researchgate.net
Mengoptimalkan Keuntungan
Dalam bisnis, mengoptimalkan keuntungan adalah salah satu tujuan utama. Oleh karena itu, setelah harga pokok produksi dan harga jual sudah diketahui, kita dapat memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh pada setiap produk yang dihasilkan. Dengan demikian, kita dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan jumlah produksi dan menjual suatu produk dengan harga jual yang lebih tinggi dalam rangka memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Source cirebonkota.bawaslu.go.id
Memantau Biaya Produksi
Menghitung harga pokok produksi juga membantu kita dalam memantau biaya produksi secara keseluruhan. Dengan memantau biaya produksi, kita dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan penghematan dan menemukan cara untuk mengoptimalkan proses produksi. Oleh karena itu, kita dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang.
Source sticko-go-blog.blogspot.com
Meningkatkan Efisiensi Produksi
Menghitung harga pokok produksi juga dapat memotivasi kita untuk meningkatkan efisiensi produksi. Dengan meningkatkan efisiensi produksi, kita dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan jumlah produksi dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas usaha dan meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang.
Source www.maxmanroe.com
Menjaga Kompetitif di Pasar
Menghitung harga pokok produksi juga penting dalam menjaga kompetitif di pasar. Dengan mengetahui harga pokok produksi, kita dapat menentukan harga jual yang tepat dan bersaing dengan pesaing di pasar. Dengan demikian, kita dapat mempertahankan pangsa pasar dan menjamin kelangsungan usaha dalam jangka panjang.
Source solkann.blogspot.com
Menghitung Harga Pokok Produksi Secara Manual
Jika kamu belum menggunakan program di atas, kamu bisa menghitung harga pokok produksi secara manual. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai cara menghitung harga pokok produksi dalam langkah-langkah berikut.
1. Menghitung Bahan Baku
Langkah pertama dalam menghitung harga pokok produksi adalah dengan menghitung biaya bahan baku yang digunakan. Biaya bahan baku ini tergantung pada jenis produk yang dihasilkan, dan bisa kamu cari dari bukti pembelian bahan baku. Setelah kamu menemukan bukti pembelian bahan baku, maka kamu bisa menghitung harga satuan bahan baku tersebut. Kemudian, kalikan harga satuan dengan jumlah bahan baku yang digunakan dalam produk.
Source www.temukanpengertian.com
Bahan Baku | Harga Satuan | Jumlah Yang Digunakan | Total Harga |
---|---|---|---|
Bahan A | Rp 5.000 | 500 gram | Rp 2.500.000 |
Bahan B | Rp 2.500 | 300 ml | Rp 750.000 |
Bahan C | Rp 10.000 | 100 gram | Rp 1.000.000 |
Total Harga | Rp 4.250.000 |
2. Menghitung Biaya Tenaga Kerja
Kemudian, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya tenaga kerja yang dikeluarkan. Biaya tenaga kerja tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan dan tarif upah karyawan. Kamu bisa menghitung biaya tenaga kerja dengan rumus: jumlah jam kerja × tarif upah karyawan. Tarif upah karyawan bisa didapatkan dari bulan sebelumnya, atau bisa juga ditanyakan langsung ke bagian keuangan perusahaan.
Source www.gurupendidikan.co.id
Nama Karyawan | Jam Kerja | Tarif Upah | Total Harga |
---|---|---|---|
Karyawan 1 | 8 jam | Rp 100.000 | Rp 800.000 |
Karyawan 2 | 6 jam | Rp 75.000 | Rp 450.000 |
Karyawan 3 | 4 jam | Rp 50.000 | Rp 200.000 |
Total Harga | Rp 1.450.000 |
3. Menghitung Biaya Overhead Pabrik
Setelah menghitung biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, langkah berikutnya adalah menghitung biaya overhead pabrik (OH). OH meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan produk, seperti biaya sewa pabrik, biaya listrik, biaya perawatan mesin, dan biaya bahan habis pakai. OH ini tergantung pada jenis produk yang dihasilkan, dan bisa kamu cari dari catatan keuangan perusahaan.
Source marketbusinessnews.com
Biaya OH | Total Harga |
---|---|
Sewa Pabrik | Rp 500.000 |
Biaya Listrik | Rp 200.000 |
Biaya Perawatan Mesin | Rp 300.000 |
Biaya Bahan Habis Pakai | Rp 150.000 |
Total Harga | Rp 1.150.000 |
4. Menghitung Biaya Produksi
Setelah mendapatkan total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, kamu bisa menjumlahkan ketiga jenis biaya tersebut untuk mendapatkan biaya produksi. Kamu juga bisa menambahkan markup sesuai dengan keuntungan yang diinginkan untuk mendapatkan harga jual.
Source sticko-go-blog.blogspot.com
Jenis Biaya | Total Harga |
---|---|
Biaya Bahan Baku | Rp 4.250.000 |
Biaya Tenaga Kerja | Rp 1.450.000 |
Biaya Overhead Pabrik | Rp 1.150.000 |
Total Biaya Produksi | Rp 6.850.000 |
Markup | 20% |
Harga Jual | Rp 8.220.000 |
5. Contoh Menghitung Harga Pokok Produksi
Untuk memberikan contoh yang lebih jelas, mari kita hitung harga pokok produksi untuk membuat kue bolu. Dalam pembuatan kue bolu, kita memerlukan bahan-bahan seperti telur, tepung terigu, gula pasir, susu cair, dan margarin. Berikut ini adalah tabel perhitungan harga pokok produksi kue bolu.
Source resepkuemamaku.blogspot.com
Bahan Baku | Harga Satuan | Jumlah Yang Digunakan | Total Harga |
---|---|---|---|
Telur | Rp 2.000 | 3 butir | Rp 6.000 |
Tepung Terigu | Rp 8.000 | 500 gram | Rp 4.000 |
Gula Pasir | Rp 10.000 | 200 gram | Rp 2.000 |
Susu Cair | Rp 15.000 | 200 ml | Rp 3.000 |
Margarin | Rp 10.000 | 100 gram | Rp 1.000 |
Total Harga Bahan Baku | Rp 16.000 | ||
Biaya Tenaga Kerja (2 orang) | Rp 250.000 | ||
Biaya Overhead Pabrik | Rp 500.000 | ||
Biaya Produksi | Rp 766.000 | ||
Markup (30%) | Rp 2.298.000 | ||
Harga Jual | Rp 3.064.000 |
Dalam tabel di atas, kita bisa melihat bahwa harga pokok produksi kue bolu adalah Rp 766.000. Dengan menambahkan markup sebesar 30%, kita bisa mendapatkan harga jual sebesar Rp 3.064.000. Dengan begitu, kita bisa menentukan harga jual yang tepat untuk produk yang kita hasilkan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang contoh menghitung harga pokok produksi, bisa membaca artikel di contoh-menghitung-harga-pokok-produksi, agar bisa lebih memahami dan mengimplementasikan konsep tersebut dalam bisnis Anda.
Terima Kasih Telah Menyimak! Jangan lupa datang kembali untuk membaca artikel selanjutnya!
Itulah tadi contoh menghitung harga pokok produksi yang sederhana dan mudah dipahami. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menghitung harga pokok produksi produk yang dihasilkan. Sudah siapkan kalkulator? Bisa langsung dicoba di rumah, ya! Jangan lupa, terus belajar dan berkembang di bidang bisnis, ya. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya!