Contoh Transaksi Perusahaan Jasa di Indonesia

3 min read

Contoh Transaksi Perusahaan Jasa: Apa Saja yang Harus Diketahui?

Transaksi di perusahaan jasa memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dengan transaksi pada perusahaan manufaktur atau dagang. Ini dikarenakan jasa intangible nature-nya yang membuat subyek dan objek dari transaksi jasa memiliki karakteristik tersendiri.

Untuk itu, dalam artikel ini akan dibahas beberapa contoh transaksi perusahaan jasa yang harus diketahui agar dapat memahami bagaimana transaksi-jasa dijalankan secara umum. Berikut adalah beberapa sub judul yang akan dijelaskan.

1. Pendapatan Jasa

Pendapatan jasa merupakan nilai dari penerimaan jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannya. Nilai pendapatan ini dapat dihitung dengan cara mengecek semua pembayaran yang telah diterima dari pelanggan. Pendapatan pada perusahaan jasa biasanya diakui saat jasa telah diberikan kepada pelanggan.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa travel menerima pembayaran dari pelanggan sebagai bentuk pendapatan. Nilai pendapatan ini akan diakui setelah perjalanan yang diinginkan oleh pelanggan telah terlaksana.

2. Beban Jasa

Beban jasa adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan untuk memperoleh pendapatan jasa. Beban jasa dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti biaya operasional, biaya pengadaan, dan biaya promosi.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa perjalanan memiliki biaya operasional yang tinggi seperti biaya transportasi, biaya akomodasi, dan biaya tour guide. Biaya-biaya ini dapat menjadi bagian dari beban jasa yang harus dibayar oleh perusahaan.

TRENDING:  15 Contoh Peluang Usaha yang Belum Banyak Pesaing di Indonesia

3. Pajak Jasa

Pajak jasa adalah pajak yang diberikan oleh pemerintah pada perusahaan jasa. Pajak jasa ini dikenakan terhadap seluruh kegiatan usaha perusahaan. Pajak jasa biasanya dihitung dari jumlah pendapatan jasa yang diterima oleh perusahaan.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa travel harus membayar pajak untuk pemerintah setiap tahun. Jumlah pajak jasa ini dihitung berdasarkan total pendapatan jasa yang diterima oleh perusahaan.

4. Biaya Overhead

Biaya overhead adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan untuk mempertahankan operasional jasa. Biaya overhead dapat mencakup biaya-biaya seperti biaya sewa kantor, gaji karyawan, dan pengeluaran rutin lainnya.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa desain graphic memiliki biaya overhead seperti biaya listrik, internet, sewa kantor, dan gaji karyawan. Semua biaya ini dianggap sebagai biaya overhead yang harus dibayar oleh perusahaan.

5. Harga Pokok Jasa

Harga pokok jasa mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memberikan jasa kepada pelanggan. Harga pokok jasa dapat menjadi faktor penting dalam menentukan harga jual jasa kepada pelanggan.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa event organizer harus memperhitungkan biaya seperti biaya sewa tempat acara, biaya katering, dan biaya dekorasi sebagai bagian dari harga pokok jasa.

6. Piutang Jasa

Piutang jasa adalah uang yang masih harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan sebagai pembayaran atas jasa yang telah diberikan. Piutang jasa dapat diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan dalam laporan keuangan.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa training harus menagih pembayaran dari pelanggan yang telah menggunakan jasanya. Jumlah uang yang masih harus diterima oleh perusahaan akan diakui sebagai piutang jasa.

7. Utang Jasa

Utang jasa adalah uang yang masih harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak ketiga sebagai pembayaran atas jasa atau barang yang telah digunakan oleh perusahaan.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa konsultan masih memiliki utang jasa pada produsen peralatan yang telah digunakan dalam pelaksanaan tugasnya. Jumlah utang jasa ini akan diakui sebagai liabilitas oleh perusahaan.

TRENDING:  Rumus Harga Pokok Produksi: Panduan Praktis untuk Bisnis di Indonesia

8. Persediaan Jasa

Persediaan jasa adalah nilai dari jasa perusahaan yang masih tersedia dan belum digunakan. Persediaan jasa ini dihitung dengan cara mengetahui berapa nilai dari jasa yang tersedia dan belum digunakan.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa catering memiliki persediaan makanan untuk acara yang belum terlaksana. Nilai persediaan makanan ini akan diakui sebagai persediaan jasa oleh perusahaan.

9. Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Laporan keuangan perusahaan jasa harus dilaporkan secara periodik untuk memonitor pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Laporan keuangan perusahaan jasa harus meliputi laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa arsitek setiap bulan harus melaporkan laporan keuangan yang meliputi pendapatan, beban, dan laba bersih kepada manajemen perusahaan.

10. Akuntansi Transaksi Perusahaan Jasa

Akuntansi transaksi perusahaan jasa meliputi pencatatan dan pelaporan setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Transaksi harus dicatat secara akurat dan tepat waktu agar dapat memudahkan pengambilan keputusan bisnis di kemudian hari.

Contoh: Sebuah perusahaan jasa konsultan harus mendokumentasikan dan mencatat setiap transaksi yang terjadi di dalam perusahaan seperti penerimaan pembayaran dan pengeluaran biaya lainnya. Semua transaksi ini harus dicatat secara akurat dalam sistem akuntansi perusahaan.

Cara Mencatat Transaksi di Perusahaan Jasa

Setelah mengetahui beberapa contoh transaksi yang dapat terjadi di perusahaan jasa, sekarang saatnya untuk mempelajari bagaimana mencatat transaksi tersebut. Di bawah ini ada beberapa cara untuk mencatat transaksi di perusahaan jasa.

1. Menggunakan Software Akuntansi

Menggunakan software akuntansi merupakan cara yang efisien dan memudahkan pencatatan transaksi di perusahaan jasa. Dengan menggunakan software akuntansi, transaksi dapat langsung direkam ke dalam akun yang sesuai sehingga proses pencatatan menjadi lebih cepat dan akurat. Beberapa software akuntansi yang populer di Indonesia antara lain Accurate, MYOB, dan Zahir Accounting.

TRENDING:  Pengertian Manajemen Rantai Pasokan Lengkap dengan Materinya

Accurate Software Akuntansi

2. Membuat Jurnal Manual

Cara lain untuk mencatat transaksi di perusahaan jasa adalah dengan membuat jurnal manual. Jurnal manual merupakan buku catatan transaksi yang dilakukan secara manual dengan mencantumkan tanggal, akun yang terkena debit dan kredit, serta nominalnya. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan jasa yang masih kecil atau belum menggunakan software akuntansi.

3. Mencatat Transaksi Tunai

Bagi perusahaan jasa yang transaksinya banyak menggunakan uang tunai, pencatatan transaksi dapat dilakukan dengan mencatat setiap transaksi tersebut secara manual dalam sebuah buku kas. Semua transaksi tunai harus dicatat dengan lengkap mulai dari tanggal, nominal, dan tujuan pengeluaran uang tersebut.

4. Mencatat Transaksi Non-Tunai

Perusahaan jasa juga dapat mencatat transaksi non-tunai seperti pembayaran menggunakan transfer bank, kartu kredit, dan lain-lain. Hal ini dapat dicatat melalui bukti transfer atau struk pembayaran dari mesin EDC. Pencatatan transaksi non-tunai ini juga harus dilakukan dengan lengkap dan akurat.

5. Menyusun Laporan Keuangan

Setelah semua transaksi dicatat dengan benar, tugas selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan memuat catatan keuangan perusahaan selama periode tertentu seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Semua laporan keuangan harus disusun secara periodik dan akurat agar perusahaan dapat mengetahui perkembangan keuangannya.

Jenis Laporan Keuangan Keterangan
Laporan Laba Rugi Menjelaskan pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu.
Neraca Menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu.
Laporan Arus Kas Menjelaskan arus masuk dan keluar kas pada periode tertentu.

Itulah beberapa cara untuk mencatat transaksi di perusahaan jasa dan menyusun laporan keuangan. Dalam pencatatan transaksi, diperlukan ketelitian dan konsistensi agar laporan keuangan dapat menjelaskan keadaan keuangan perusahaan dengan tepat.

Untuk memahami contoh transaksi perusahaan jasa, Anda bisa membaca artikel yang berjudul contoh transaksi perusahaan jasa.

Sekian Contoh Transaksi Perusahaan Jasa

Sudah selesai nih kita membahas beberapa contoh transaksi perusahaan jasa yang mungkin masih terbilang sederhana. Namun di dalam dunia bisnis, kita harus memahami betul bahwa setiap transaksi sangatlah penting dalam mengembangkan perusahaan. Ya kan? Jadi, jangan lupa terapkan setiap contoh transaksi yang sudah dibahas tadi ketika kamu mengembangkan usaha jasa ya. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat buat kamu. Jangan lupa mampir lagi ke sini untuk membaca artikel-artikel menarik seputar dunia bisnis dan pengembangan karir lainnya. Sampai jumpa!

barang inferior adalah barang

1. Pengenalan Surat Penawaran Barang Surat penawaran barang adalah sebuah surat resmi yang dibuat oleh pemilik usaha atau penjual sebagai salah satu cara untuk...
Andri Afrizal Hakim
3 min read

metode penyusutan aset tetap

1. Pengertian Iklan Baris Iklan baris adalah jenis iklan yang umum digunakan dalam media massa. Iklan baris memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan jenis...
Andri Afrizal Hakim
4 min read