Daftar isi Konten
Pengertian Rumus Penyusutan Garis Lurus
Rumus penyusutan garis lurus merupakan cara menghitung penyusutan aktiva tetap berdasarkan suatu tarif tetap selama rentang waktu pemakaian. Dalam Akuntansi, penyusutan adalah pengurangan nilai aktiva tetap yang terdepresiasi karena usia atau keausan. Adapun garis lurus dalam rumus penyusutan tersebut mengacu pada cara penghitungan yang dilakukan secara linear atau sama rata setiap tahunnya.
Cara Menghitung Rumus Penyusutan Garis Lurus
Ada dua elemen dasar yang diperlukan dalam perhitungan rumus penyusutan garis lurus, yakni nilai aktiva tetap dan umur ekonomis. Nilai aktiva tetap yang dimaksud adalah nilai barang yang harus disusutkan atau dikurangkan setiap tahun berdasarkan usia atau umur pakainya. Sedangkan umur ekonomis adalah masa pakai atau usia aktiva tetap tersebut untuk menghasilkan laba atau manfaat produksi.
1. Tentukan Nilai Aktiva Tetap
Source www.selamatpagi.id
Langkah pertama dalam penghitungan rumus penyusutan garis lurus adalah menentukan nilai aktiva tetap. Nilai aktiva tetap dapat dihitung dengan mengurangi nilai perolehan awal dengan nilai sisa yang diharapkan pada akhir umur ekonomis.
2. Tentukan Umur Ekonomis
Source depo-program.blogspot.com
Selanjutnya, tentukan umur ekonomis aktiva tetap. Umur ekonomis dapat berbeda-beda tergantung dari jenis aktiva tetap tersebut dan keadaan masing-masing perusahaan.
3. Hitung Tarif Penyusutan
Source taktik-pajak.blogspot.com
Tarif penyusutan dapat dihitung dengan membagi selisih nilai aktiva tetap dengan umur ekonomis. Jadi, tarif penyusutan adalah nilai aktiva tetap dibagi dengan umur ekonomis.
4. Hitung Penyusutan Tahunan
Source materipajak.id
Penyusutan tahunan dapat dihitung dengan mengalikan tarif penyusutan dengan nilai aktiva tetap. Nilai hasil perkalian tersebut kemudian dibagi dengan umur ekonomis sebagai dasar perhitungan tahunan.
5. Hitung Nilai Buku Akhir Aktiva Tetap
Source accurate.id
Nilai buku akhir aktiva tetap dapat dihitung dengan mengurangi nilai perolehan awal dengan selisih penyusutan yang telah diakumulasikan dari tahun ke tahun.
6. Hitung Jurnal Penyusutan
Source nichonotes.blogspot.com
Setelah memperoleh nilai penyusutan, selanjutnya adalah menghitung jurnal penyusutan. Jurnal ini dicatat di buku besar dengan memindahkan saldo penyusutan dari akun aktiva tetap ke akun beban penyusutan.
7. Catat Beban Penyusutan di Laporan Laba Rugi
Source my-sea.com
Setelah jurnal penyusutan dicatat di buku besar, selanjutnya adalah mencatat beban penyusutan pada laporan laba rugi. Beban ini biasanya dihitung dan dicatat setiap akhir periode atau tahunan.
8. Lakukan Monitoring Terhadap Aktiva Tetap
Source orangematter.solarwinds.com
Langkah terakhir setelah melakukan perhitungan rumus penyusutan garis lurus adalah melakukan monitoring terhadap aktiva tetap. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah aktiva tetap masih memiliki nilai manfaat atau sudah harus dihapuskan dari perusahaan.
Kesimpulan
Penyusutan adalah salah satu bagian penting dalam Akuntansi perusahaan. Metode penyusutan garis lurus merupakan salah satu cara yang umum digunakan dalam menghitung penyusutan aktiva tetap. Dalam metode tersebut, nilai aktiva tetap dikurangi dengan tarif penyusutan yang dihitung berdasarkan umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, maka perusahaan dapat memastikan bahwa nilai aktiva tetap dihitung dan dicatat dengan benar serta dapat memaksimalkan penggunaan manfaat dan nilai dari aktiva tetap tersebut.
Cara Menghitung Rumus Penyusutan Garis Lurus
Rumus penyusutan garis lurus adalah metode akuntansi yang digunakan untuk menghitung nilai aset tetap yang hilang nilainya seiring berjalannya waktu. Metode ini sangat cocok digunakan untuk menentukan penyusutan properti, tanah, kendaraan, dan mesin.
Ada beberapa cara untuk menghitung rumus penyusutan garis lurus, seperti:
1. Menentukan nilai aset dan masa manfaat
Penentuan nilai aset dan masa manfaat adalah langkah pertama dalam menghitung rumus penyusutan garis lurus. Nilai aset adalah harga pembelian aset ditambah semua biaya yang diperlukan untuk mengambil aset ke lokasi dan menjaga aset tetap berfungsi, seperti pengiriman, perakitan, dan instalasi. Masa manfaat adalah jangka waktu selama aset diharapkan dapat digunakan atau menghasilkan pendapatan.
2. Menentukan nilai residu
Nilai residu adalah nilai yang diharapkan dari aset setelah masa manfaatnya habis. Nilai residu sering digunakan sebagai nilai jual aset jika aset dijual pada akhir masa manfaatnya.
3. Menghitung jumlah penyusutan tahunan
Jumlah penyusutan tahunan dapat dihitung dengan cara membagi selisih antara nilai aset dan nilai residu dengan masa manfaat aset.
Contoh:
Nilai aset= Rp. 100.000.000
Masa manfaat= 10 tahun
Nilai residu= Rp. 10.000.000
Penyusutan tahunan= (100.000.000-10.000.000) / 10= Rp. 9.000.000
4. Menghitung penyusutan kumulatif
Penyusutan kumulatif adalah jumlah penyusutan yang terakumulasi dari awal masa manfaat hingga saat ini. Penyusutan kumulatif dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua penyusutan tahunan selama masa manfaat.
Contoh:
Penyusutan tahunan= Rp. 9.000.000
Masa manfaat= 10 tahun
Penyusutan kumulatif (tahun ke-5)= 9.000.000 x 5= Rp. 45.000.000
5. Menentukan nilai aset setelah penyusutan
Nilai aset setelah penyusutan dapat dihitung dengan cara mengurangi nilai penyusutan kumulatif dari nilai aset awal.
Contoh:
Nilai aset awal= Rp. 100.000.000
Nilai penyusutan kumulatif (tahun ke-5)= Rp. 45.000.000
Nilai aset setelah penyusutan (tahun ke-5)= 100.000.000 – 45.000.000= Rp. 55.000.000
Judul | Nilai |
---|---|
Nilai aset | Rp. 100.000.000 |
Masa manfaat | 10 tahun |
Nilai residu | Rp. 10.000.000 |
Penyusutan tahunan | Rp. 9.000.000 |
Nah, itulah cara mudah untuk menghitung rumus penyusutan garis lurus. Dengan metode ini, Anda dapat memperoleh gambaran tentang nilai aset tetap dalam jangka waktu yang ditentukan. Selain itu, metode ini juga membantu dalam pengambilan keputusan tentang investasi aset tetap di masa mendatang.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang rumus penyusutan garis lurus, kamu bisa membaca artikel rumus penyusutan garis lurus yang membahas dengan lengkap mengenai hal tersebut.
Mantap, sudah selesai membaca. Sekarang kamu sudah paham tentang rumus penyusutan garis lurus dan bagaimana cara menghitungnya. Jangan lupa untuk mengaplikasikan rumus ini untuk menghitung penyusutan aset tetap di perusahaanmu ya. Kalau butuh artikel menarik lainnya seputar bisnis, jangan sungkan untuk berkunjung lagi ke website kami. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa lagi!